KPK Tekankan Pentingnya Pendidikan Antikorupsi Sejak Dini di Momen Hari Anak Nasional 2025

Direktur Pendidikan & Pelatihan Anti Korupsi Yonathan Tangdilintin
Sumber :
  • Dok. KPK RI

Tangerang – Dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional 2025 yang jatuh pada Rabu (23/7), Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia (KPK RI) menegaskan pentingnya pendidikan antikorupsi sejak usia dini sebagai fondasi menuju Indonesia Emas 2045.

RUU Kabupaten/Kota di Tiga Provinsi Disetujui DPR untuk Tahap Lanjutan, Ini Poin Pentingnya

Tema peringatan tahun ini, “Anak Hebat, Indonesia Kuat Menuju Indonesia Emas 2045”, menjadi momentum pengingat bahwa anak-anak adalah penentu masa depan bangsa.

Direktur Pendidikan dan Pelatihan Antikorupsi Kedeputian Bidang Dikmas KPK RI, Yonathan Demme Tangdilintin, menyoroti bahwa pembangunan karakter anak-anak Indonesia bukan hanya tanggung jawab keluarga semata, tetapi menjadi tugas bersama seluruh elemen masyarakat.

Gunung Marapi Kembali Erupsi: Kolom Abu Capai 1.600 Meter, Dentuman Terdengar hingga Bukittinggi

“NKRI butuh keseriusan dan konsistensi nasional agar jiwa dan ruh antikorupsi senantiasa mengalir dalam darah dan urat nadi anak-anak Indonesia. Mereka harus memahami bahwa korupsi adalah ajaran sesat yang menyesatkan arah dan tujuan berbangsa dan bernegara,” tegas Yonathan.

Pendidikan Antikorupsi Sejak Dini

Sebagai bentuk komitmen, KPK telah melakukan berbagai inisiatif konkret untuk menanamkan nilai-nilai antikorupsi kepada anak-anak, mulai dari jenjang pendidikan anak usia dini hingga remaja. Di antaranya:

Lurah Pulau Panggang Dicopot Sementara karena Diduga Langgar Disiplin PNS

1. Integrasi Kurikulum Pendidikan

Bekerja sama dengan Kemendikbud dan berbagai pemangku kepentingan, KPK mengintegrasikan nilai antikorupsi ke dalam kurikulum, menyusun modul pembelajaran dari tingkat PAUD hingga SMA, serta mendorong praktik tata kelola sekolah yang bersih dan transparan.

2. Media Edukasi

Anak KPK juga menerbitkan buku cerita anak seperti “Aku Anak Jujur” dan “Sahabat Pemberani”, serta menyediakan komik, animasi, video edukatif, dan platform digital interaktif melalui www.junior.kpk.go.id.

3. Kampanye Kreatif

Berbagai program diluncurkan, seperti lomba menulis dan menggambar, Festival Anak Jujur, hingga program Sahabat Pemberani yang melibatkan dongeng, permainan, dan diskusi kelompok.

4. Pelatihan untuk Guru dan Orang Tua

KPK menyelenggarakan pelatihan untuk guru serta seminar parenting bagi orang tua agar nilai kejujuran juga ditanamkan di rumah.

5. Peran Aktif Anak di Lingkungan Sekitar

Melalui program Pelajar Peduli Integritas (PPI), anak-anak dilatih menjadi agen perubahan dengan berani menolak kecurangan dan menumbuhkan empati sosial.

Generasi Masa Depan Bebas Korupsi Yonathan menyampaikan bahwa membangun generasi jujur dan berintegritas harus dimulai dengan pendidikan nilai antikorupsi secara konsisten dan berkelanjutan.

Nilai-nilai seperti kejujuran, tanggung jawab, keberanian, dan kesederhanaan harus tertanam kuat sejak dini.

“Anak-anak yang memiliki nilai antikorupsi bukan hanya akan menjadi individu baik, tetapi juga dapat menjadi speaker dan influencer di tengah masyarakat, menularkan semangat antikorupsi di era digital yang kian kompleks,” ujarnya.

Sebagai penutup, Yonathan mengajak seluruh masyarakat untuk menjadikan Hari Anak Nasional sebagai momen membangun peradaban antikorupsi dari rumah, sekolah, hingga komunitas. 

“Mari kita tanamkan semangat dan nilai-nilai antikorupsi dalam jiwa, raga, dan pikiran anak-anak bangsa agar Indonesia yang makmur dan sejahtera dapat segera terwujud.”

Selamat Hari Anak Nasional 2025.