5 Fakta Sindikat Produksi Oli Palsu di Jakarta Barat: Belajar dari Youtube, Raup Omzet Rp3,6 Miliar
- VIVA
Barang palsu tersebut kemudian dikirim secara diam-diam ke berbagai bengkel kecil di Jakarta Barat, Tangerang, dan sekitarnya. “Mereka menyasar bengkel pinggir jalan, bukan bengkel resmi,” ujar Arfan.
Satu jeriken oli palsu dijual dengan harga sekitar Rp175.000 untuk 3–5 liter, jauh di bawah harga pasaran oli asli yang bisa mencapai Rp400.000.
Untung Besar, Potensi Kerugian Konsumen Lebih Besar
Dengan modus ini, sindikat mampu meraup keuntungan hingga Rp60 juta per bulan. Bahkan salah satu pelaku, SY, diduga sudah mengantongi omzet hingga Rp3,6 miliar selama lima tahun beroperasi.
Oli palsu ini dipasarkan dalam berbagai ukuran—1 liter, 3 liter, dan 5 liter—dan digunakan untuk kendaraan bermotor, baik motor maupun mobil. Praktik ini tentu sangat merugikan konsumen karena penggunaan oli palsu bisa menyebabkan kerusakan fatal pada mesin kendaraan, bahkan berisiko kecelakaan.
Barang Bukti: Drum, Jeriken, dan Stiker Palsu
Dalam konferensi pers, polisi memamerkan barang bukti berupa puluhan botol oli palsu dari berbagai merek terkenal, stiker cetak palsu, serta alat produksi seperti drum besar bertuliskan "Pertamina". Semua kemasan dibuat semirip mungkin agar tidak menimbulkan kecurigaan dari konsumen.