Rano Karno Usulkan Dialek Betawi Masuk Kurikulum Sekolah di Jakarta

Rano Karno dalam acara Jakarta Youth International Program (JIYP)
Sumber :
  • ANTARA

Tangerang – Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, mengungkapkan keinginannya untuk memasukkan Bahasa Indonesia dengan dialek Betawi ke dalam materi pembelajaran di sekolah-sekolah ibu kota. Langkah ini ditujukan untuk memperkenalkan dan memperkuat pemahaman generasi muda terhadap budaya lokal Jakarta.

Dua Eks Tentara Israel Diduga Kelola Vila di Bali, Begini Kata Menteri Imigrasi

"Kami ingin suatu saat nanti Bahasa Indonesia dengan logat Betawi kembali diajarkan di sekolah-sekolah Jakarta. Supaya anak-anak bisa mengenal dan memahami kekayaan bahasa daerahnya sendiri," ucap Rano saat berbicara dalam acara Jakarta Youth International Program (JIYP) di Balai Kota Jakarta, Selasa.

Menurut Rano, dialek Betawi memiliki keunikan tersendiri, terutama dalam pelafalan dan kosakata yang bervariasi di setiap wilayah Jakarta, seperti perbedaan penggunaan huruf "e" dan "o". Misalnya, "mau ke mane lu" dan "mau ke mana lo", yang menggambarkan ragam logat Betawi yang khas dan menarik untuk dipelajari.

Wamendag Tegaskan Fenomena Rojali dan Rohana Bukan Karena Daya Beli Turun, Tapi Karena Hal Ini

Gagasan ini muncul setelah Rano melakukan perjalanan ke Bali. Ia terinspirasi oleh pengumuman di pesawat yang disampaikan dalam tiga bahasa, yaitu Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Bali. Baginya, itu adalah contoh nyata pelestarian bahasa ibu yang patut dicontoh.

“Saya pikir, kalau daerah lain bisa mempertahankan bahasanya, kenapa Jakarta tidak? Ini saatnya Jakarta kembali mengangkat identitas budayanya melalui pendidikan,” tambahnya.

Harga Emas Hari Ini Turun Serentak, Antam Turun Rp9.000 per Gram

Langkah ini juga sejalan dengan program pemerintah daerah untuk mengembalikan muatan lokal ke dalam sistem pendidikan. Sebelumnya, Rano juga berencana menjadikan pencak silat sebagai kegiatan ekstrakurikuler wajib di sekolah-sekolah Jakarta.

Menurutnya, baik pencak silat maupun dialek Betawi merupakan bagian tak terpisahkan dari warisan budaya Jakarta yang perlu dikenalkan kepada generasi muda.

"Anak muda memiliki peran besar sebagai pelestari budaya. Mereka juga adalah inovator dan sekaligus duta budaya di komunitasnya masing-masing," tutup Rano.