Pengamat Soroti Sikap Diam DPRD Tangsel Terkait Kasus Korupsi Sampah DLH
- Istimewa
VIVA Tangerang – Kasus dugaan korupsi di Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) kembali menjadi perhatian publik. Kali ini, sorotan datang dari pengamat politik Fernando Emas yang mengkritik keras sikap pasif DPRD Tangsel dalam menyikapi kasus tersebut.
Fernando menilai, diamnya DPRD dalam merespons kasus dugaan korupsi pengelolaan sampah menimbulkan kecurigaan besar, bahkan membuka peluang dugaan bahwa ada aliran dana korupsi yang mengalir ke anggota dewan.
“Kinerja DPRD Tangsel dalam kasus korupsi sampah ini sangat patut dipertanyakan. Mengapa mereka tidak secara terbuka mendukung langkah kejaksaan dalam mengusut tuntas kasus ini?” ujar Fernando dalam pernyataan resminya kepada wartawan VIVA Tangerang, Jumat, 25 April 2025.
Menurutnya, DPRD seharusnya menjalankan fungsi pengawasan terhadap penyerapan dan penggunaan anggaran, termasuk mengantisipasi potensi penyimpangan atau kebocoran dana publik.
“Salah satu tugas strategis DPRD adalah memastikan tidak ada celah korupsi dalam anggaran. Anehnya, dalam kasus ini, mereka justru terkesan diam. Ini sangat janggal,” tambah Fernando.
Kadis DLH Tangsel Ditetapkan Jadi Tersangka
- Yanto
Hak Angket Bisa Didorong, Tapi Mengapa DPRD Bungkam?
Fernando juga mengungkapkan bahwa DPRD memiliki hak angket, sebuah instrumen politik yang bisa digunakan untuk menggali lebih dalam terkait dugaan korupsi ini. Bahkan, komunikasi langsung dengan Gubernur Banten bisa dilakukan untuk memperkuat upaya pengungkapan.
Namun sayangnya, hingga kini tidak ada tanda-tanda bahwa DPRD Tangsel akan mengambil langkah tersebut.
“Kalau mereka tetap diam, maka publik wajar curiga. Jangan-jangan memang ada dana korupsi yang mengalir ke rekening mereka. Fungsi kontrol tidak dijalankan, padahal ini menyangkut uang rakyat,” tegasnya.
Kinerja DPRD Dipertanyakan: Bukan Sekadar Hadir Rapat
Fernando juga mengingatkan bahwa keberadaan DPRD bukan hanya untuk hadir dalam rapat-rapat seremonial, tetapi memastikan semua program dan kebijakan berjalan dengan baik tanpa disusupi praktik korupsi.
“Kita wajar bertanya, ke mana suara para wakil rakyat kita? Sudah ada tersangka dari DLH, tapi DPRD justru bungkam. Ini waktunya mereka buktikan bahwa mereka tidak ikut menikmati uang haram tersebut,” tutup Fernando.