Sering Disepelekan, Ini Penyebab Lemak Menumpuk di Perut Bawah
- iStock
Tangerang – Lemak perut atau juga disebut lemak viseral merupakan lemak yang menumpuk di ruang antara organ, seperti lambung, hati, dan usus.
Lemak ini berfungsi untuk melindungi organ-organ penting dalam perut bawah. Namun, terlalu banyak lemak menumpuk di perut bawah juga tidak baik bagi kesehatan.
Berikut ini sejumlah penyebab lemak perut bawah yang dikutip dari hellosehat!
1. Asupan kalori berlebih
Penyebab lemak cenderung menumpuk di perut dikarenakan perut memiliki rongga yang besar, sehingga dapat menjadi tempat terakumulasinya lemak berlebih.
Penumpukan lemak ini disebabkan oleh jumlah kalori harian yang masuk ke dalam tubuh lebih banyak daripada kalori yang keluar.
Bila dibiarkan, tubuh kamu tidak hanya akan memiliki lemak di perut bawah, tetapi juga mengalami obesitas yang dapat meningkatkan risiko penyakit kronis.
2. Genetik
Gen yang mengatur kortisol dan leptin maupun mengatur asupan kalori dan berat badan, disebut-sebut bertanggung jawab terhadap penyimpanan lemak dalam tubuh, termasuk lemak di perut.
Menurut jurnal Endocrinology And Metabolism (2020), faktor genetik yang menentukan sistem metabolisme tubuh juga berpengaruh pada pengelolaan lemak di tubuh.
Dalam jurnal tersebut juga disebutkan bahwa ras Kaukasoid (kulit putih) cenderung memiliki lemak tubuh yang lebih tinggi daripada ras lainnya.
Selain itu, beberapa orang memang memiliki bentuk tubuh seperti buah pir, yaitu tubuh bagian dada hingga perut tengah kecil dengan bagian perut bawah hingga paha lebih besar.
Hal ini dapat menyebabkan lemak cenderung menumpuk di bagian perut.
3. Kurang gerak
Jika jumlah kalori makanan yang masuk lebih banyak daripada yang keluar, tentu berat badan kamu akan naik. Hal ini dapat terjadi ketika kamu kurang aktif gerak.
Sumber energi yang tidak digunakan untuk bergerak akan disimpan dalam bentuk lemak yang dapat menumpuk di bawah perut.
4. Stres
Saat stres,, tubuh melepaskan hormon kortisol untuk membantu tubuh dalam mengatasi stres. Namun, hormon kortisol ternyata dapat menyebabkan kenaikan berat badan saat diproduksi berlebihan dalam tubuh.
Biasanya kondisi ini berkaitan dengan kecenderungan melakukan emotional eating atau mengonsumsi banyak makanan sebagai cara pelampiasan emosi.
Saat kamu makan berlebihan untuk mengatasi stres, kelebihan kalori ini lebih banyak disimpan menjadi lemak di perut bawah.
5. Kurang tidur
Kurang tidur dapat membuat kamu lebih berisiko mengalami kenaikan berat badan, sehingga Anda lebih mungkin mempunyai banyak lemak perut bawah.
Selain kurang tidur, gangguan tidur, seperti sleep apnea, juga berkontribusi pada penurunan sistem metabolisme yang menyebabkan berat badan naik.
Saat kamu mengalami masalah tidur, lebih mungkin untuk mengonsumsi makanan yang tidak sehat terutama di malam hari saat sistem pencernaan semestinya beristirahat.
Ditambah lagi, kurang tidur di malam hari biasanya menyebabkan kamu merasa kelelahan saat pagi hari, sehingga merasa malas untuk bergerak membakar kalori dan lemak.