Sindrom Patah Hati Bisa Pulih dengan Kombinasi Terapi dan Program Olahraga

Ilustrasi sakit jantung
Sumber :
  • Freepik

VIVA TangerangKardiomiopati takotsubo, atau dikenal sebagai sindrom patah hati, merupakan kondisi yang menyebabkan otot jantung melemah secara tiba-tiba dan berubah bentuk. Penyakit ini umumnya dipicu oleh stres emosional atau fisik yang berat, seperti kehilangan orang tercinta, menurut laporan The Guardian pada 30 Agustus 2025.

Almond, Camilan Sehat untuk Menjaga Kesehatan Jantung

Pasien dengan sindrom patah hati sering mengalami gejala mirip serangan jantung dan menghadapi risiko kematian dini dua kali lipat dibandingkan populasi umum.

“Sindrom takotsubo dapat menghancurkan dan menyerang Anda di saat sangat rentan, terutama ketika dipicu oleh peristiwa hidup besar,” ujar Dr. Sonya Babu-Narayan, Direktur Klinis di British Heart Foundation, yang mendanai penelitian mengenai sindrom patah hati.

10 Tanda Anak Mengalami Gangguan Penglihatan yang Harus Orang Tua Ketahui

Hingga kini, belum ada obat khusus untuk kardiomiopati takotsubo. Namun, uji coba terkontrol acak terbaru menunjukkan bahwa terapi perilaku kognitif (Cognitive Behavioral Therapy/CBT) atau program latihan pemulihan jantung dapat membantu pasien pulih lebih cepat.

Hasil penelitian memperlihatkan bahwa program CBT khusus dan latihan jantung—seperti berenang, bersepeda, dan aerobik—mampu meningkatkan pemulihan fungsi jantung.

Studi: Terlalu Lama Main Ponsel di Toilet Bisa Tingkatkan Risiko Ambeien

Dr. David Gamble, Dosen Klinis Kardiologi University of Aberdeen, menekankan bahwa sindrom takotsubo bisa meninggalkan dampak serius yang bertahan lama pada jantung. “Pasien mungkin akan terpengaruh seumur hidup, dan kesehatan jantung mereka bisa mirip dengan orang yang selamat dari serangan jantung,” ujarnya di Kongres Tahunan European Society of Cardiology di Madrid.

Penelitian ini melibatkan 76 pasien kardiomiopati takotsubo, 91% di antaranya perempuan, dengan rata-rata usia 66 tahun. Peserta dibagi menjadi tiga kelompok: terapi CBT, program olahraga, dan perawatan standar, sementara semua pasien tetap menerima perawatan medis jantung sesuai rekomendasi dokter.

Halaman Selanjutnya
img_title