Mengenali Tanda Awal Stres pada Anak Sekolah dan Cara Mengatasinya
- Freepik
Jika tidak segera ditangani, stres dapat berpengaruh buruk terhadap tumbuh kembang anak. Secara akademik, mereka bisa kehilangan motivasi belajar. Dari sisi kesehatan, stres kronis dapat melemahkan sistem imun, meningkatkan risiko obesitas, hingga mengganggu perkembangan otak. Selain itu, secara psikologis, anak berpotensi mengalami kecemasan berkepanjangan hingga depresi di usia remaja.
Peran Orang Tua dalam Mengatasi Stres Anak
Orang tua memegang peranan penting untuk membantu anak menghadapi stres. Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan:
Bangun Komunikasi Terbuka
Ajak anak berbicara tentang kesehariannya di sekolah. Dengarkan tanpa menghakimi agar anak merasa aman bercerita.-
Berikan Dukungan Emosional
Validasi perasaan anak dengan menunjukkan empati. Ucapan sederhana seperti “Mama tahu kamu capek, ayo kita cari cara bareng-bareng” bisa membuat anak merasa dihargai. Atur Jadwal Belajar dan Istirahat
Pastikan anak tidak kelelahan dengan aktivitas yang terlalu padat. Seimbangkan waktu belajar dengan istirahat dan bermain.-
Ajarkan Teknik Relaksasi
Anak dapat diajarkan pernapasan dalam, olahraga ringan, atau aktivitas kreatif seperti menggambar untuk menurunkan ketegangan. Batasi Tekanan Berlebihan
Hindari memberi ekspektasi yang terlalu tinggi pada anak. Fokuslah pada proses belajar, bukan hanya hasil akhir.Libatkan Profesional Bila Perlu
Jika stres anak sudah mengganggu kesehariannya, konsultasikan dengan psikolog anak untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Stres pada anak sekolah bukanlah hal sepele. Orang tua perlu peka terhadap tanda-tanda awal seperti perubahan emosi, penurunan nafsu makan, gangguan tidur, hingga prestasi akademik yang menurun. Dengan komunikasi terbuka, dukungan emosional, serta manajemen waktu yang baik, stres anak bisa diminimalisasi. Ingatlah, anak yang sehat mental akan lebih siap menghadapi tantangan belajar dan kehidupan di masa depan.