Peserta Wanita dalam Balap Unta di Riyadh Arab Saudi Meningkat, Total Hadiah Mencapai Rp304 Miliar
- Arab News
VIVA Tangerang – Jumlah peserta wanita yang ikut berkompetisi dalam balap unta bertajuk Festival Unta Penjaga Dua Masjid Suci (Custodian of the Two Holy Mosques Camel Festival) tahun ini mengalami lonjakan yang signifikan. Bahkan melonjak dua kali lipat dibandingkan dengan tahun 2024.
Seperti dilansir Arab News, Selasa 4 Februari 2025, peningkatan pesat ini membuat panitia penyelenggara menambah jumlah perlombaan. Mereka pun meluncurkan perlombaan khusus yang diikuti oleh 18 penunggang unta wanita asal Arab Saudi. Langkah ini mencerminkan antusiasme yang semakin besar dari para wanita yang tertarik mengikuti ajang balap unta yang cukup populer ini.
Festival Unta Penjaga Dua Masjid Suci yang diselenggarakan oleh Federasi Unta Saudi dimulai pada 27 Januari 2025 lalu di Lintasan Balap Unta Janadriyah, Riyadh. Acara bergengsi ini dijadwalkan berakhir pada Rabu, 5 Februari, dengan total hadiah yang luar biasa besar, mencapai lebih dari SR70 juta (sekitar Rp304 Miliar).
Pada tahun sebelumnya, sebanyak 15 penunggang unta wanita ikut ambil bagian dalam festival ini, berasal dari berbagai negara seperti Inggris, Prancis, Jerman, Iran, Yordania, Oman, Arab Saudi, UEA, dan Yaman. Namun, pada edisi kali ini, jumlah peserta wanita mengalami peningkatan signifikan, dengan 30 penunggang unta wanita yang berkompetisi, mewakili 12 negara. Negara-negara tersebut antara lain Aljazair, Bahrain, Inggris, Prancis, Jerman, Oman, Polandia, Arab Saudi, Swiss, UEA, AS, dan Yaman.
Peningkatan jumlah peserta ini tentunya berdampak pada jumlah hadiah yang diperebutkan. Sebagai contoh, juara pertama dalam kategori balap unta wanita pada festival ini berhak menerima hadiah sebesar SR60.000 (sekitar Rp260 juta). Peningkatan hadiah ini menjadi motivasi lebih bagi para peserta untuk menunjukkan kemampuan terbaik mereka dalam perlombaan.
Secara keseluruhan, acara ini tidak hanya menonjolkan keahlian para penunggang unta wanita, tetapi juga mencerminkan perkembangan yang signifikan dalam keterlibatan wanita di ajang olahraga tradisional Arab ini. Perubahan ini semakin mempertegas bahwa balap unta, yang sebelumnya identik dengan pria, kini semakin terbuka dan inklusif bagi semua kalangan, termasuk wanita.
Dengan hadiah yang melimpah dan peningkatan jumlah peserta yang pesat, festival ini diharapkan akan terus berkembang dan menarik lebih banyak perhatian, tidak hanya di tingkat regional, tetapi juga secara internasional.