5 Fakta Menarik Penangkapan Preman Pemalak Sopir di Season City, Jakarta Barat
- VIVA
VIVA Tangerang – Aksi premanisme kembali menjadi sorotan publik setelah video viral menunjukkan seorang pria memalak sopir truk di kawasan Season City, Tambora, Jakarta Barat. Berkat laporan warga dan respons cepat aparat, pelaku berhasil diringkus hanya beberapa jam setelah kejadian.
Berikut ini lima fakta menarik seputar insiden tersebut yang ramai diperbincangkan di media sosial:
1. Aksi Terjadi Dini Hari di Jalan Persima III, Tambora
Kejadian pemalakan terjadi pada Selasa dini hari, 15 Juli 2025, di Jalan Persima III, tepatnya di area belakang pusat perbelanjaan Season City, Tambora, Jakarta Barat. Dalam video yang beredar, terlihat jelas interaksi tegang antara sopir dan pelaku.
Lokasi kejadian dikenal sebagai jalur kerap dilewati sopir logistik dan kendaraan angkutan barang, sehingga rawan dijadikan sasaran aksi premanisme.
2. Pelaku Minta “Uang Jalur” Rp50 Ribu ke Sopir
Dalam video yang diunggah akun Instagram @warga.jakbar, pelaku terlihat meminta uang sebesar Rp50 ribu kepada sopir dengan dalih sebagai "biaya jalur". Permintaan tersebut langsung ditolak mentah-mentah oleh sopir yang kelelahan dan tampak kesal.
Sopir terdengar berkata, "Gue juga udah mata ngantuk ini, elu enak banget minta gocap," menandakan tekanan mental yang dialami korban akibat aksi pemalakan yang mengganggu waktu istirahat dan keselamatan kerja mereka.
3. Pelaku Ditangkap Polisi Kurang dari 24 Jam
Kepolisian Sektor (Polsek) Tambora bergerak cepat menindaklanjuti laporan tersebut. Iptu Drajat Djumantara, Kepala Unit Reserse Kriminal, menyatakan bahwa pelaku berhasil ditangkap pada Rabu pagi (16 Juli 2025) sekitar pukul 07.00 WIB.
Penangkapan ini menunjukkan keseriusan pihak kepolisian dalam merespons keresahan warga terhadap aksi premanisme yang marak terjadi di ruang publik.
4. Polisi Masih Periksa Pelaku, Detail Belum Diungkap
Hingga saat berita ini ditulis, pelaku masih dalam pemeriksaan intensif oleh penyidik. Polisi belum merilis identitas maupun rekam jejak pelaku secara resmi. Namun, banyak netizen berharap pelaku tidak hanya ditindak tegas, tetapi juga diproses hukum agar memberi efek jera.
Langkah ini sejalan dengan komitmen Polda Metro Jaya dalam memberantas segala bentuk premanisme di wilayah ibu kota dan sekitarnya.
5. Adu Mulut Viral di Media Sosial Jadi Bukti Kuat
Video yang diunggah dan diviralkan di media sosial bukan hanya membangkitkan kemarahan netizen, tapi juga menjadi bukti visual penting dalam proses penelusuran dan penangkapan pelaku.
Peran masyarakat yang aktif mendokumentasikan dan melaporkan kejadian seperti ini patut diapresiasi sebagai bagian dari pengawasan sosial terhadap kejahatan jalanan.
Kepolisian mengimbau warga untuk tidak segan melaporkan aksi serupa, baik melalui call center, media sosial resmi kepolisian, maupun laporan langsung ke kantor polisi terdekat. (Antara)