Gurauan Seksis Dedi Mulyadi Dikritik Komnas Perempuan: Imbauan Etika bagi Pejabat Publik

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi
Sumber :
  • Antara

Tangerang – Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) memberikan imbauan tegas kepada Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. Lembaga ini meminta sang gubernur untuk tidak lagi melontarkan candaan bernada seksis yang merujuk pada tubuh dan pengalaman perempuan, baik dalam aktivitas resmi maupun kesehariannya sebagai pejabat publik.

Kebakaran Lapak Barang Bekas di Lenteng Agung Tewaskan Satu Orang, Kerugian Capai Rp100 Juta

Wakil Ketua Komnas Perempuan, Dahlia Madanih, menegaskan pentingnya menjaga tutur kata dan perilaku, terutama bagi figur publik. “Kami mengingatkan Kang Dedi Mulyadi agar tidak mengulang gurauan seksis yang dapat melukai martabat perempuan,” ujarnya saat dihubungi dari Jakarta, Sabtu (26/07).

Menurut Dahlia, figur publik seperti pejabat negara memiliki pengaruh besar terhadap masyarakat, termasuk anak-anak dan generasi muda. Apa yang mereka ucapkan atau lakukan kerap menjadi contoh, sehingga etika dalam berbicara sangatlah krusial.

Jakarta Targetkan Penanaman Mangrove 1 Kilometer per Tahun untuk Hijaukan Pesisir Utara

Komnas Perempuan juga menekankan bahwa humor bernuansa seksis bukan sekadar candaan tak berbahaya. Dalam konteks hukum saat ini, hal tersebut termasuk dalam bentuk kekerasan seksual yang diatur dalam Pasal 5 Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (UU TPKS). Oleh karena itu, warga berhak melaporkan pejabat yang dianggap tidak menjaga etika, apalagi jika perkataan mereka menciptakan suasana tidak aman bagi perempuan.

“Humor seksis sering kali dianggap ringan, padahal bisa memperkuat budaya patriarki dan melemahkan posisi perempuan dalam masyarakat,” jelas Dahlia. Ia menambahkan bahwa bentuk candaan seperti ini sering tak disadari sebagai bagian dari kekerasan, karena telah begitu mengakar dalam budaya.

Transjakarta Buka Rute Blok M–Ancol, Gunakan Bus Listrik dan Terhubung ke JIS

Lebih lanjut, bahasa dipandang sebagai cermin dari nilai-nilai dan cara pandang seseorang. Ketika gurauan seksis terus dibiarkan, maka pola pikir diskriminatif terhadap perempuan akan terus dipelihara dan diwariskan.

Sebelumnya, Dedi Mulyadi melontarkan candaan yang dinilai tidak pantas kepada sekelompok ibu penerima bantuan saat mendampingi Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam kunjungan ke Puskesmas Sirnajaya, Kabupaten Bekasi, pada Rabu (23/07). Candaan tersebut mendapat sorotan publik dan mendorong Komnas Perempuan untuk memberikan pernyataan resmi.

Komnas Perempuan berharap peristiwa ini menjadi refleksi bagi seluruh pejabat publik agar lebih bijak dalam berbicara dan bersikap. Ucapan yang dianggap ringan sekalipun dapat meninggalkan dampak psikologis mendalam, terutama bagi kelompok rentan seperti perempuan.