Pengemudi Ojol Korban Insiden Rantis Brimob Dimakamkan, Garda Indonesia Desak Transparansi
- Antara
VIVA Tangerang – Suasana haru menyelimuti Tempat Pemakaman Umum (TPU) Karet Bivak, Jakarta Pusat, Jumat siang (29/8/2025). Affan Kurniawan, seorang pengemudi ojek online (ojol) yang tewas akibat terlindas kendaraan taktis (rantis) Brimob saat aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR/MPR, akhirnya dimakamkan.
Pemakaman Dihadiri Rekan Sesama Ojol
Berdasarkan pantauan di lapangan, ratusan pengemudi ojol turut mengiringi jenazah Affan dari rumah duka menuju TPU Karet Bivak. Mereka memenuhi area pemakaman sebagai bentuk solidaritas dan penghormatan terakhir kepada almarhum.
Kesedihan mendalam tampak dirasakan para pengemudi. Mereka menilai Affan bukan hanya rekan kerja, tetapi juga simbol korban ketidakadilan di jalanan.
Tokoh Publik Melayat ke Rumah Duka
Sebelumnya, sejumlah tokoh politik mendatangi rumah duka untuk menyampaikan belasungkawa, di antaranya Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung serta mantan Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022, Anies Baswedan. Kehadiran mereka menjadi bentuk empati sekaligus dukungan moral kepada keluarga besar Affan.
Polisi Janjikan Transparansi Penanganan Kasus
Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri, Irjen Polisi Abdul Karim, memastikan bahwa kasus ini akan ditangani secara terbuka dan transparan.
Menurut Abdul Karim, penanganan dilakukan tidak hanya oleh Propam Mabes Polri, tetapi juga melibatkan Korps Brimob. Hal ini lantaran pelaku insiden adalah anggota Brimob yang berada dalam kendaraan taktis saat kerusuhan terjadi.
Saat ini, tujuh anggota Satbrimob Polda Metro Jaya telah diperiksa terkait insiden maut tersebut. Ketujuhnya diketahui berada di dalam rantis yang menabrak Affan.
Desakan Garda Indonesia: Keselamatan Ojol Harus Dijamin
Ketua Umum Asosiasi Pengemudi Ojek Online Garda Indonesia, Raden Igun Wicaksono, menyampaikan bahwa tragedi ini menjadi pukulan berat bagi seluruh pengemudi ojol di Indonesia.
“Affan Kurniawan bukanlah bagian dari kerusuhan, melainkan korban yang terjebak di tengah situasi bentrokan. Kami mendesak agar pemerintah memberikan jaminan keselamatan bagi seluruh pengemudi ojol yang setiap hari bekerja di jalan dan rawan terjebak dalam konflik massa,” tegas Igun.
Ia juga mengimbau seluruh pengemudi ojol di Indonesia untuk mengadakan doa bersama dan tabur bunga sebagai bentuk solidaritas dan duka cita. (Antara)