Mitos, Sejarah dan Pesona Gunung Fuji

Gunung Fuji
Sumber :
  • Annisa Indri Lestari

TangerangGunung Fuji telah menjadi sumber inspirasi dan pemujaan selama ribuan tahun dalam budaya Jepang. Mitos-mitos dan legenda yang mengelilingi gunung ini membantu membentuk persepsi tentang keagungan dan kekuatan alam. Salah satu mitos paling terkenal adalah bahwa Gunung Fuji adalah tempat tinggal dewa gunung. Konon, dewa ini melindungi dan mengawasi tanah Jepang.

Ini Negara Asli Sushi, Bukan dari Jepang Lho!

Selain itu, Gunung Fuji juga terkait dengan berbagai mitos tentang petualangan spiritual dan pencarian diri. Banyak orang menganggap pendakian Gunung Fuji sebagai perjalanan spiritual yang mendalam dan pencarian makna hidup.

Sejarah Gunung Fuji mencakup berbagai aspek, dari pengaruhnya dalam seni hingga peran pentingnya dalam pengembangan budaya Jepang. Selama berabad-abad, Gunung Fuji telah menjadi subjek utama dalam seni lukis, puisi, dan karya sastra. Pelukis terkenal seperti Hokusai dan Hiroshige menciptakan karya seni yang menggambarkan kemegahan gunung ini.

Tips Berwisata dengan Shinkansen di Jepang

Gunung Fuji juga berperan penting dalam perkembangan agama dan budaya Jepang. Kuil-kuil dan lokasi pemujaan yang terletak di sekitar gunung ini menjadi tempat penting bagi praktisi spiritual. Tempat-tempat ini seringkali menjadi pusat perayaan dan ritual yang terkait dengan perubahan musim dan peristiwa alam.

Pesona fisik Gunung Fuji sendiri juga sangat menakjubkan. Gunung ini adalah salah satu gunung tertinggi di Jepang, mencapai ketinggian sekitar 3.776 meter (12.389 kaki) di atas permukaan laut. Puncaknya yang bersalju adalah pemandangan yang tak terlupakan, terutama selama musim dingin.

Tiga Alasan Utama Orang Jepang Suka Makan Ikan Mentah

Saat pengunjung mendekati Gunung Fuji, akan melihat berbagai jenis flora dan fauna yang menghuni lerengnya yang subur. Ini termasuk hutan-hutan, danau, dan lahan basah yang memiliki keanekaragaman hayati yang luar biasa.

Ribuan pendaki dan pengunjung dari seluruh dunia datang ke sini setiap tahun untuk mencoba mendaki puncaknya. Terdapat berbagai jalur pendakian yang berbeda, masing-masing menawarkan pengalaman yang unik dan pemandangan yang spektakuler.

Ada juga berbagai acara budaya, festival, dan perayaan yang terkait dengan Gunung Fuji sepanjang tahun. Ini mencakup perayaan festival bunga sakura di musim semi dan festival api unggun di musim panas.

Legenda Air Abadi Gunung Fuji

Di balik keindahan Gunung Fuji, ada sebuah legenda yang menyayat hati bernama Kaguya-Hime atau Putri Kaguya. Legenda ini pernah diangkat oleh Studio Gibli menjadi sebuah film.

Dikutip dari situs-situs tur Jepang, legenda itu bermula pada zaman Heian, tahun 745-1185. Dahulu kala, hiduplah seorang pria pemotong bambu bersama istrinya.

Suatu ketika, dia menemukan bayi kecil di dalam batang bambu. Bayi tersebut dibawa pulang dan dirawat oleh sang istri dan diberi nama Kaguya.

Yang membuat heran, bayi tersebut tumbuh dengan cepat, tak seperti anak-anak lain. Fase kehidupannya disamakan dengan bambu muda yang tumbuh dengan cepat.

Putri Kaguya tumbuh dengan paras yang amat cantik. Saking cantiknya, para pangeran dari banyak kerajaan datang untuk melamar. Bahkan, kaisar pun mendengar tentang kecantikannya dan berencana untuk meminangnya.

Namun, Putri Kaguya menolak. Tak ada satu pun lamaran yang diterima olehnya. Sampai suatu hari, kaisar dibuat kaget oleh Putri Kaguya.

Putri Kaguya mengaku bahwa dirinya adalah putri bulan. Dirinya harus kembali ke angkasa meninggalkan bumi.

Kaisar mencoba segala cara untuk mempertahankan Putri Kaguya. Pasukan dibariskan dengan rapat di depan kamar Putri Kaguya agar dirinya tak bisa kabur.

Tiba-tiba saja, Putri Kaguya menghilang. Sang Kaisar menangis dan dipenuhi kesedihan. Semua hadiah yang diberikan untuk Putri Kaguya pun hanya jadi sampah.

Salah satu hadiah kaisar adalah air keabadian. Dia mempersembahkan air tersebut untuk hidup bersama Putri Kaguya.

Kepergian Putri Kaguya membuatnya tak memiliki alasan untuk hidup abadi. Karena kepedihan yang mendalam, kaisar pun mendaki ke gunung tertinggi dan membakar ramuan tersebut.

Menurut kepercayaan, air tersebut terserap ke dalam Gunung Fuji. Ini mengapa Gunung Fuji dijuluki gunung keabadian, karena memiliki kandungan air abadi di dalamnya.