Kebiasaan Orang Tua yang Merusak Self-Esteem Anak Tanpa Disadari
Sering kali orang tua terlalu sibuk atau menganggap curhatan anak sepele. Padahal, dengan tidak mendengarkan anak secara aktif, orang tua mengirim pesan bahwa pendapat anak tidak penting. Ini bisa menurunkan harga diri anak dan membuatnya enggan terbuka di kemudian hari.
4. Menuntut Terlalu Banyak
Tuntutan akademik, prestasi, atau tingkah laku yang terlalu tinggi bisa membuat anak merasa tidak pernah cukup baik. Anak jadi takut gagal dan merasa tidak layak dicintai jika tidak memenuhi standar orang tua. Self-esteem mereka pun jadi bergantung pada validasi eksternal.
5. Kurang Memberi Apresiasi
Orang tua sering lupa memberikan pujian untuk hal-hal kecil yang dilakukan anak, dan hanya fokus pada kesalahan. Padahal, apresiasi positif sekecil apa pun bisa menumbuhkan rasa percaya diri. Ketika anak merasa dihargai, ia akan lebih berani mencoba dan tidak takut gagal.
Membangun self-esteem anak bukanlah pekerjaan sehari atau dua hari. Orang tua harus sadar bahwa ucapan dan tindakan mereka berperan besar dalam pembentukan karakter anak. Hindari kebiasaan-kebiasaan di atas dan mulailah mengganti kritik dengan motivasi, perbandingan dengan dukungan, serta tuntutan dengan pengertian. Anak yang tumbuh dengan rasa percaya diri yang sehat akan lebih siap menghadapi dunia.