Dokter Ungkap Fakta Penggunaan Kaldu Instan dalam MPASI, Aman atau Tidak?

Ilustrasi MPASI (freepik.com)
Sumber :
  • Freepik

Tangerang – dr. Winra Pratita, Sp.Am M.Ked (Ped), anggota Unit Kerja Koordinasi (UKK) Nutrisi dan Penyakit Metabolik Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), memberikan panduan seputar penggunaan kaldu instan dalam Makanan Pendamping ASI (MPASI).

Resep Nasi Selimut ala Chef Nicky Tirta, Lezat, Bergizi, dan Mudah Dibuat di Rumah

Menurutnya, orang tua boleh menggunakan kaldu instan selama mengikuti batas aman sesuai usia anak dan memperhatikan kadar gula serta garam yang terkandung.

“Penting untuk membaca nutrition facts atau informasi gizi pada label makanan, baik untuk anak maupun diri sendiri. Kadang, masakan tanpa tambahan kaldu, gula, atau garam pun sudah cukup lezat,” jelas dr. Winra dalam sebuah diskusi, Selasa (13/8/25).

Perhatikan Kandungan Gula dan Garam

Nasi yang Dibiarkan Terlalu Lama di Penanak Bisa Picu Lonjakan Gula Darah, Kata Ahli Gizi

Jika kaldu instan memiliki kadar gula atau garam yang tinggi, sebaiknya dihindari. Dokter Winra menegaskan, tidak ada larangan mutlak dalam penggunaan bumbu seperti kaldu, gula, dan garam untuk MPASI, namun porsinya harus disesuaikan dengan batas harian yang direkomendasikan.

Untuk anak di bawah dua tahun, konsumsi gula idealnya kurang dari 5% dari total kalori harian. Sebagai contoh, anak usia 12 bulan dengan berat 9–10 kg memerlukan sekitar 900–1.000 kalori per hari. Maka, asupan gula yang disarankan hanya sekitar 45–50 kalori atau setara dengan 11,25–12 gram.

Batas Aman Konsumsi Garam

Halaman Selanjutnya
img_title
Sedang Tren, Benarkah Pemanis Nol Kalori Aman untuk Kesehatan?