Dokter RSUI: Hindari Pakai Sepatu Baru saat Lomba Lari, Bisa Picu Cedera

Ilustrasi lari
Sumber :
  • Freepik

VIVA Tangerang – Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI), Dr. dr. Listya Tresnanti Mirtha, Sp.KO., Subsp.APK(K), MARS, mengingatkan para pelari agar tidak menggunakan sepatu baru saat mengikuti lomba lari. Menurutnya, hal tersebut justru berisiko menimbulkan cedera.

5 Obat Asam Lambung Aman dan Efektif

“Kalau lari itu beda dengan pesta atau fashion show yang pakai barang baru di hari H. Justru sebaliknya, sepatu yang sudah dipakai latihan itulah yang sebaiknya digunakan ketika lomba,” jelas Listya dalam sebuah diskusi kesehatan di Jakarta, Selasa (9/9).

Sepatu Latihan Lebih Aman untuk Lomba

Listya menegaskan bahwa sepatu yang nyaman dan sudah teruji saat latihan adalah pilihan terbaik untuk digunakan saat lomba. Hal ini karena kaki sudah terbiasa dan menyesuaikan diri dengan sepatu tersebut.

Bahaya Makanan Tidak Higienis: Dari Gangguan Lambung hingga Risiko Serius

Ia juga menyarankan agar pelari tidak mengganti sepatu minimal 3–4 bulan sebelum lomba. Jika ingin mencoba sepatu baru, sebaiknya digunakan untuk latihan terlebih dahulu agar kaki terbiasa.

Pilih Sepatu Langsung, Jangan Online

Lebih lanjut, Listya mengingatkan bahwa setiap orang memiliki bentuk dan kebutuhan kaki yang berbeda. Karena itu, pembelian sepatu sebaiknya dilakukan secara langsung, bukan secara daring, agar bisa mencoba kecocokan terlebih dahulu.

Postur Tubuh dan Teknik Pendaratan Penting untuk Cegah Cedera

Membangun Pola Makan Sehat Anak di Tengah Tren Junk Food dan Fast Food

Selain pemilihan sepatu, teknik berlari yang benar juga berperan penting dalam mencegah cedera. Beberapa hal yang perlu diperhatikan menurut Listya antara lain:

  • Postur tubuh tegak, tidak membungkuk, dengan pandangan diarahkan 10–15 meter ke depan.

  • Bahu rileks, lengan ditekuk di siku, diayunkan dari bahu dengan gerakan natural, tidak menyilang ke depan dada.

  • Hindari langkah terlalu panjang agar tidak menambah beban pada sendi.

  • Pendaratan kaki ringan, dilakukan dengan bagian tengah (mid-foot) atau depan telapak kaki (forefoot), bukan menghentak tumit.

  • Mendarat di bawah pusat gravitasi tubuh, bukan terlalu jauh di depan.

“Intinya, pendaratan harus lembut dan alami. Teknik ini sederhana tapi sangat penting agar lari tetap aman dan terhindar dari cedera,” pungkasnya.

Sumber: ANTARA