Motif Pelaku Tawuran di Pesanggrahan: Gabut, Tekanan, hingga Ingin Diakui Hebat

Polsek Pesanggrahan menggelar konferensi pers (ANTARA)
Sumber :
  • ANTARA

Tangerang – Seorang remaja berinisial AJ (19) mengungkap alasan dirinya terlibat tawuran di Jalan Palem, Petukangan Utara, Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Dalam konferensi pers di Polsek Pesanggrahan, AJ mengaku ikut terlibat karena merasa jenuh, tidak memiliki kegiatan, dan mengalami tekanan ekonomi.

Transjakarta Buka Rute Blok M–Ancol, Gunakan Bus Listrik dan Terhubung ke JIS

"Ikut karena gabut, gak ada uang, dan terdesak," ungkap AJ saat dimintai keterangan oleh pihak kepolisian.

Menurut pengakuannya, AJ bergabung dalam kelompok tawuran setelah diajak oleh teman-temannya. Ia menyebut bahwa tawuran tersebut menjadi pelarian untuk mengisi waktu luang. Tak hanya itu, AJ juga merasa tertekan setelah didatangi oleh anggota kelompok ke rumahnya.

PDIP Sebut Kudatuli 1996 Jadi Titik Awal Reformasi Indonesia

Kelompok ini diketahui berkomunikasi dan mengoordinasikan aksi mereka melalui akun Instagram @biangkerok69JKT. Menariknya, akun tersebut dikelola oleh seorang remaja berinisial MNA (14), yang mengaku sudah menjalankan akun tersebut sejak dua tahun lalu.

“Awalnya bikin akun karena kelompok Palem duluan yang nantang. Dari situ mulai terbentuk,” ujar MNA.

Gurauan Seksis Dedi Mulyadi Dikritik Komnas Perempuan: Imbauan Etika bagi Pejabat Publik

Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Murodih, menjelaskan bahwa salah satu motivasi utama pelaku tawuran adalah untuk mendapatkan pengakuan sosial. Mereka ingin dianggap hebat jika berhasil menang dalam aksi tawuran.

“Ini adalah dampak negatif dari media sosial. Jika menang, mereka merasa bangga dan dianggap jagoan,” terang Murodih.

Halaman Selanjutnya
img_title