Motif Pelaku Tawuran di Pesanggrahan: Gabut, Tekanan, hingga Ingin Diakui Hebat
- ANTARA
Lebih lanjut, Murodih mengingatkan pentingnya keterlibatan orang tua dalam mengawasi aktivitas anak-anak mereka. Ia menegaskan bahwa pengawasan orang tua memiliki peran besar dalam mencegah perilaku menyimpang seperti tawuran.
“Orangtua harus lebih peduli dan terlibat. Jangan biarkan anak-anak dibiarkan lepas tanpa pengawasan. Kalau sudah seperti ini, dampaknya sangat merugikan,” ujarnya.
Insiden tawuran ini terjadi pada Minggu dini hari, 20 Juli 2025, sekitar pukul 01.30 WIB. Dari sembilan orang yang diamankan, dua di antaranya sudah berusia dewasa, sementara tujuh sisanya masih tergolong anak-anak di bawah umur.
Akibat peristiwa ini, Suku Dinas Pendidikan Jakarta Selatan mengambil tindakan tegas. Mereka mencabut Kartu Jakarta Pintar (KJP) dari pelajar yang terlibat dalam aksi tawuran tersebut.
Langkah ini diambil sebagai bentuk peringatan keras agar siswa lebih bertanggung jawab dalam menjaga perilaku dan tidak menyalahgunakan fasilitas yang diberikan pemerintah.