LRT Jakarta Fase 1B Velodrome-Manggarai Ditargetkan Beroperasi Kuartal III 2026

Pembangunan jalur LRT Jakarta Fase 1B (ANTARA)
Sumber :
  • ANTARA

Tangerang – Direktur Proyek LRT Jakarta, Ramdani Akbar, memastikan pembangunan LRT Jakarta Fase 1B yang menghubungkan Velodrome hingga Manggarai ditargetkan rampung dan beroperasi pada kuartal III tahun 2026.

Kompolnas Buka Suara soal Kematian Diplomat Muda Kemlu di Menteng

“Untuk Fase 1B yang menghubungkan Rawamangun atau Velodrome sampai Manggarai, Insya Allah dapat mulai melayani penumpang di kuartal III 2026,” ujar Ramdani dalam diskusi bertema “Menggali Potensi Green Sukuk untuk Pendanaan Infrastruktur Transportasi Ramah Lingkungan di DKI Jakarta” di Jakarta, Selasa.

Per Juli 2025, progres fisik Fase 1B telah mencapai 57,75 persen. Nantinya, jalur ini akan melengkapi rute LRT Jakarta Fase 1 (Velodrome–Pegangsaan Dua), sehingga total lintasan bertambah dari 5,8 km menjadi 12,2 km. Dengan penambahan ini, diperkirakan LRT Jakarta dapat melayani hingga 80 ribu penumpang secara bertahap.

Warga Jakarta Selatan Resah karena Beras Oplosan, BUMD DKI Disorot

Ramdani menjelaskan, selain Fase 1B, pihaknya juga telah memegang izin untuk beberapa tahap pengembangan lain. Di antaranya Fase 2A rute Jakarta International Stadium (JIS) – Pegangsaan Dua sepanjang 8,2 km, lalu Fase 2B yang menghubungkan Velodrome–Klender (4,5 km), serta Fase 3B Klender–Halim (4,9 km).

Menurutnya, kebutuhan transportasi publik modern, nyaman, dan aman sangat mendesak di Jakarta untuk mengurai kemacetan yang kian parah. Karena itu, pihaknya berharap perluasan jalur LRT dapat mendukung mobilitas warga dari pinggiran kota menuju pusat kota hingga tahun 2050.

Preman di Jakarta Barat Gunakan Uang Hasil Pemalakan untuk Beli Sabu

“Saat ini kami fokus menyelesaikan Fase 1B. Setelah ini, kami akan terus mengajukan perpanjangan jalur agar ke depannya transportasi publik berbasis rel benar-benar terbangun secara masif,” katanya.

Soal pendanaan, Fase 1B memerlukan biaya sekitar Rp5,36 triliun. Sedangkan Fase 2A diperkirakan menelan biaya Rp8,66 triliun, Fase 2B sebesar Rp3,65 triliun, dan Fase 3B sekitar Rp4,6 triliun.

Ia menambahkan, sebagian besar anggaran LRT Jakarta Fase 1 (Rp6,5 triliun) dan Fase 1B (Rp5,3 triliun) masih ditopang oleh APBD DKI Jakarta. Namun, tantangan ke depan adalah menemukan skema pendanaan alternatif agar proyek fase-fase selanjutnya tetap berjalan. Salah satu opsi yang sedang digali adalah memanfaatkan green sukuk, yaitu instrumen investasi syariah untuk membiayai infrastruktur hijau.